Perekonomian China Sedang Menurun
Berita Ekonomi Dunia

Peringatan Dini Pada Ekonomi China, Sektor Manufaktur Mengalami Keterpurukan

iwillnotbebroken.org – Tanda-tanda melemahnya perekonomian Tiongkok kembali muncul pada awal tahun 2024 seiring data aktivitas industri yang mencatat kontraksi selama empat bulan berturut-turut pada Januari 2024. Hal ini menunjukkan sistem pendukung kebijakan sangat dibutuhkan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini, terutama untuk mendongkrak perekonomian yang sedang terpuruk. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dirilis Rabu (31/1/2024), Purchasing Managers’ Index (PMI) sektor manufaktur Tiongkok meningkat dari 49 pada Desember 2023 menjadi 49,2 pada Januari 2024.

Angka tersebut sesuai dengan prediksi dan kepercayaan. analis dalam jajak pendapat Reuters. Meski tercatat mengalami kenaikan pada bulan Januari, namun indeks PMI manufaktur masih berada di wilayah kontraksi. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi absolut, dan angka 50 berarti stagnasi. Pada saat yang sama, PMI manufaktur naik menjadi 50,7 pada Januari 2024 dari 50,4 pada Desember 2023.

Dari kelima pengajuan PMI, pesanan baru sedikit meningkat, meskipun output melonjak 1,1 persen. Lapangan kerja di sektor non-manufaktur dan manufaktur sedikit lebih rendah pada bulan Desember.

Indeks pekerjaan sektor konstruksi, yang termasuk dalam PMI non-manufaktur, berada di 53,9, turun 3 persen. Pan Gongsheng, Gubernur Bank Rakyat Tiongkok (POBC), secara tak terduga pekan lalu mengumumkan pengurangan jumlah uang yang ingin disimpan oleh bank sebagai jaminan.

Pada hari yang sama, Beijing mengeluarkan undang-undang baru yang bertujuan untuk mengurangi kekurangan air bagi pengembang Tiongkok, yang berjuang dengan meningkatnya biaya di sektor ini. Pasar properti merosot setelah Beijing menekan tingginya ketergantungan pengembang terhadap utang untuk pertumbuhan pada 2020, sehingga membebani pertumbuhan konsumen dan pertumbuhan ekonomi China secara lebih luas.

PBOC mengatakan ada ruang untuk pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut. Menurunkan persyaratan cadangan yang harus dipertahankan oleh bank akan memungkinkan pemberi pinjaman meminjamkan uang dan meningkatkan pengeluaran dan perekonomian secara keseluruhan. Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan perekonomian Tiongkok akan mencapai pertumbuhan sebesar 4,6% pada tahun ini. Angka ini turun menjadi 5,2% pada tahun lalu.

Namun, tingkat pertumbuhannya lebih baik dari perkiraan. Krisis di sektor ritel diperkirakan memiliki dampak yang tidak separah yang dikatakan IMF sebelumnya. “Hal ini juga disebabkan oleh besarnya dukungan finansial yang diberikan oleh pihak berwenang,” kata Pierre-Olivier Gourinchas, kepala ekonom IMF.

Anda mungkin juga suka...