iwillnotbebroken.org – Juventus secara resmi mengumumkan pemecatan Massimiliano ‘Max’ Allegri dari jabatannya sebagai pelatih utama pada Jumat (17/5). Berikut adalah ringkasan perjalanan Allegri bersama klub legendaris Italia tersebut.
Allegri pertama kali mencatatkan namanya dalam sejarah sepak bola Italia saat membantu AC Milan meraih gelar scudetto pada tahun 2011. Setelah itu, Juventus merekrutnya untuk menggantikan posisi pelatih pada pertengahan musim 2013/2014.
Dengan kepemimpinan Allegri, Juventus berhasil mempertahankan supremasinya di kancah sepak bola Italia setelah era Antonio Conte berakhir. Ia memimpin Juventus meraih lima gelar scudetto berturut-turut dari tahun 2015 hingga 2019.
Selama era Allegri, Juventus juga menorehkan catatan keberhasilan dengan memenangkan empat Coppa Italia secara berturut-turut dari 2015 hingga 2018, dua Supercoppa Italiana pada tahun 2015 dan 2018, serta dua kali final Liga Champions pada tahun 2015 dan 2017.
Keputusan untuk berpisah dengan Allegri diambil Juventus menjelang musim 2019/2020. Namun, setelah dua musim, Allegri kembali diangkat sebagai pelatih Juventus.
Kembalinya Allegri diharapkan dapat membawa Juventus kembali ke puncak kejayaan. Namun, dominasi Juventus di Italia mulai mengalami kemunduran, dengan tiga gelar Serie A berikutnya diperebutkan oleh Napoli, AC Milan, dan Inter Milan.
Walaupun demikian, Allegri masih berhasil mencetak prestasi dengan membawa Juventus meraih Coppa Italia pada musim 2023/2024. Sayangnya, pencapaian ini tidak mampu memuaskan pihak klub.
Meskipun Allegri berhasil membawa trofi dan menjamin Juventus lolos ke Liga Champions musim depan, keputusan untuk melepaskannya tetap diambil. Hal ini disebabkan oleh kinerja yang dianggap tidak memuaskan dalam final Coppa Italia, yang akhirnya menyebabkan Allegri kembali menjadi pelatih tanpa klub.
Masa depan Allegri, yang selama karirnya hanya menjalani kepelatihan di Italia, masih terlihat kabur. Saat ini, belum ada klub Serie A yang melakukan langkah untuk mendekati Allegri.
