iwillnotbebroken.org
Berita

Analisis MTI Terhadap Maraknya Travel Gelap Selama Musim Mudik

iwillnotbebroken.org – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengidentifikasi kekurangan dalam layanan transportasi umum antardaerah sebagai faktor utama maraknya operasional travel gelap, terutama selama periode mudik Lebaran. Insiden kecelakaan yang fatal pada KM 58 Tol Cikampek, di mana sebuah Gran Max terbakar, telah menarik perhatian pada keberadaan travel ilegal sebagai salah satu penyebab tragedi tersebut.

Djoko Setijowarno dari MTI Ungkap Kebutuhan Transportasi Pedesaan

Wakil Ketua MTI Pusat, Djoko Setijowarno, menyoroti bahwa hilangnya layanan bus desa yang mengakibatkan kesulitan bagi penduduk desa untuk bepergian ke kota-kota besar seperti Jakarta. Menurut Djoko, berdasarkan pengamatan langsung di pedesaan, kebutuhan yang tidak terpenuhi ini mendorong masyarakat untuk memanfaatkan travel gelap, yang tidak hanya beroperasi saat Lebaran tetapi juga pada hari-hari biasa.

Kendaraan Non-Konvensional Sebagai Sarana Travel Gelap

Djoko juga menekankan bahwa kendaraan seperti Gran Max, Hiace, dan Elf sering dijadikan alat transportasi oleh travel gelap, meskipun dua yang terakhir banyak digunakan oleh operator travel resmi. Namun, menurut Djoko, Gran Max tidak ideal untuk dijadikan kendaraan travel karena kurang kenyamanan untuk penumpang.

Solusi MTI untuk Mengatasi Persoalan Travel Gelap

Untuk mengatasi masalah ini, Djoko Setijowarno menyarankan untuk kembali ke akar masalah dan memperbaiki sistem transportasi antar kota, mengambil contoh dari sistem TransJakarta. Perbaikan sistemik ini diharapkan dapat mengurangi kebutuhan akan travel gelap dengan menyediakan alternatif transportasi yang aman, nyaman, dan legal bagi masyarakat.

Anda mungkin juga suka...