iwillnotbebroken –Â Majalengka, Jawa Barat – Bandara Internasional Kertajati, yang terletak di Kabupaten Majalengka, kembali menjadi sorotan publik akibat beban finansial yang terus dihadapi oleh pemerintah. Sejak diresmikan pada tahun 2018, bandara ini mengalami berbagai tantangan, terutama dalam hal operasional dan pembiayaan, yang mengakibatkan pemerintah harus terus memberikan suntikan dana.
Salah satu masalah utama adalah minimnya jumlah penerbangan yang beroperasi di bandara ini. Meskipun dibangun dengan kapasitas besar untuk melayani penerbangan internasional dan domestik, kenyataannya, bandara ini belum berhasil menarik maskapai dan penumpang dalam jumlah yang signifikan. Hal ini sebagian disebabkan oleh lokasi bandara yang relatif jauh dari pusat kota Bandung dan Jakarta, sehingga kurang diminati oleh penumpang.
Akibat dari rendahnya tingkat okupansi, pendapatan dari bandara ini tidak mampu menutupi biaya operasional dan perawatan yang tinggi. Pemerintah pusat dan daerah terpaksa terus mengalokasikan anggaran untuk menutupi defisit keuangan yang terjadi. Menurut data terbaru dari Kementerian Perhubungan, subsidi yang diberikan untuk mendukung operasional Bandara Kertajati mencapai miliaran rupiah setiap tahunnya.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengakui bahwa Bandara Kertajati menghadapi tantangan yang tidak mudah. “Kami terus berupaya mencari solusi agar bandara ini dapat beroperasi secara optimal dan mandiri. Salah satu strategi yang kami jalankan adalah meningkatkan konektivitas transportasi ke bandara serta melakukan kerja sama dengan maskapai penerbangan,” ujar Budi Karya.
Beberapa langkah telah live casino diambil untuk meningkatkan daya tarik bandara ini, termasuk pembangunan akses tol yang lebih baik dan integrasi dengan kereta api cepat. Pemerintah juga berencana untuk merelokasi beberapa penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung ke Kertajati untuk meningkatkan jumlah penerbangan dan penumpang.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan bahwa Bandara Kertajati memiliki potensi besar untuk berkembang jika didukung dengan infrastruktur dan kebijakan yang tepat. “Kami optimis bahwa dengan perencanaan yang matang dan dukungan dari semua pihak, Bandara Kertajati dapat menjadi hub penerbangan penting di masa depan,” kata Ridwan Kamil.
Namun, hingga saat ini, tantangan finansial masih menjadi kendala utama yang harus diatasi. Pemerintah terus berupaya mencari solusi jangka panjang agar bandara ini tidak lagi menjadi beban keuangan yang berkelanjutan dan dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah dan nasional.