iwillnotbebroken.org – Pada hari Rabu, bertepatan dengan perayaan hari raya, warga Desa Leuwi Ipuh di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Banten mengalami kejadian yang mengejutkan ketika sebuah jembatan gantung putus. Kejadian ini berlangsung saat jembatan tersebut sedang dilalui oleh 15 orang yang dalam perjalanan untuk ziarah kubur.
Insiden Tanpa Korban Jiwa
Camat Banjarsari, Mahfud Basyir, mengonfirmasi bahwa insiden tersebut terjadi akibat putusnya sling jembatan. Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, Mahfud membeberkan bahwa sepuluh orang mengalami luka-luka dan lima orang tergantung di atas jembatan saat insiden itu terjadi. Para korban segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Penyebab dan Dampak Kerusakan Jembatan
Mahfud menyampaikan dugaan bahwa jembatan, yang dibangun melalui swadaya masyarakat, tidak mampu menahan beban berat dari 15 orang yang melintas bersamaan. Keadaan diperparah dengan dugaan bahwa beberapa warga mengambil waktu untuk berhenti dan berfoto-foto saat berada di jembatan. Struktur jembatan itu sendiri memiliki panjang 100 meter dan lebar 1 meter dengan ketinggian 15 meter dari permukaan sungai. “Selain kondisi yang sudah rapuh, jembatan juga tidak dirancang untuk dilintasi banyak orang sekaligus,” jelas Mahfud.
Dampak Sosial Ekonomi dan Harapan Warga
Dengan jembatan yang kini tidak dapat digunakan, warga setempat terpaksa menggunakan rakit sebagai alat penyeberangan sungai. Jembatan tersebut sebelumnya merupakan sarana penting untuk mobilisasi dan kegiatan sosial ekonomi masyarakat di daerah pedalaman Lebak. Mengingat pentingnya jembatan ini bagi warga, Mahfud berharap pemerintah daerah, provinsi, dan pusat dapat segera membangun kembali jembatan gantung tersebut. “Kami telah melaporkan insiden ini kepada Penjabat Bupati Lebak untuk meminta perhatian khusus,” tutup Mahfud.
Peristiwa putusnya jembatan gantung di Lebak ini tidak hanya menyoroti pentingnya pemeliharaan dan pengecekan rutin terhadap infrastruktur, tetapi juga menggambarkan ketergantungan komunitas lokal terhadap jembatan sebagai akses vital dalam kehidupan sehari-hari mereka. Harapannya adalah pemerintah dapat merespon dengan cepat untuk memulihkan konektivitas dan mendukung pemulihan aktivitas sosial ekonomi di daerah tersebut.
