iwillnotbebroken.org
Berita

Warga Protes Setelah Kehilangan Buah Zakar Saat Operasi Prostat di RSUD Bangil

iwillnotbebroken.org – Seorang warga bernama Subandi (61) mengadu kesulitan setelah mengalami pengambilan kedua buah zakarnya (testis) selama operasi prostat di RSUD Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Subandi menceritakan bahwa masalah prostatnya mulai terjadi pada tahun 2021, dan setelah direkomendasikan oleh dokternya untuk menjalani operasi, dia memutuskan untuk pergi ke RSUD Bangil. Dia diperiksa beberapa kali dan akhirnya menjalani operasi laser sebanyak empat kali antara tahun 2021 dan 2023.

Setelah operasi, Subandi mengakui bahwa penyakit prostatnya sembuh total dan tidak menunjukkan gejala sampai saat ini. Pada tahun 2023, setelah istrinya dan salah satu anaknya meninggal, dia memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Banten, dan di sana dia menikah lagi. Saat itulah dia menyadari ada masalah dengan alat kelaminnya.

“Saya kaget, pas mandi, loh kenapa ini kok ada benang (di area bawah penis). Saya ambil kaca, ternyata diambil kedua buah zakar saya. Ya ibarat ini dibunuh (penis), nggak bisa apa-apa,” ujarnya.

Dari sisi RSUD Bangil, Wakil Direktur Bidang Pelayanan, Aziz Abdullah, memberikan penjelasan tentang kronologi tindakan medis pengangkatan testis Subandi.

“Pada tanggal 7 Mei 2022, pasien datang dengan kondisi lemah dan masuk ke rumah sakit. Saat itu gula darahnya juga tinggi, HB juga rendah. Dia dibawa ke ruangan darah dan sampai transfusi. Kondisinya kritis. Pada tanggal 7 Mei itu ditemukan ada kanker prostat,” ujar Aziz.

Meskipun ditemukan kanker prostat, dokter tidak langsung melakukan tindakan operasi. Mereka memulihkan kondisi pasien terlebih dahulu.

“Pada tanggal 31 Mei, pasien kontrol lagi. Kami periksa positif kanker prostat, sehingga untuk tindakan penyelamatan nyawanya, pada 2 Juni 2022, kami melakukan pengambilan buah zakar atau testis. Tujuannya agar kanker prostat tidak tambah berat. Karena kalau berat, bisa menyebar ke sekitar kandung kencing ke otak, ke tulang, dan sebagainya. Mengancam nyawanya,” terang Aziz.

Operasi berjalan lancar, dan beberapa hari setelah operasi, tanggal 6 Juni, pasien kontrol ke rumah sakit dan keadaannya stabil. Kondisi kanker prostatnya sudah stabil.

“Semua tindakan medis yang dilakukan sudah mendapatkan persetujuan keluarga. Sesuai SOP. Kita ada dokumennya semua,” jelas Aziz.

Kemudian, pada tanggal 8 Juni 2022, pasien tidak kontrol lagi, padahal seharusnya tetap kontrol karena kanker prostat bisa muncul kembali.

“Singkat cerita, mulai 8 Juni tahun 2022 putus, tidak pernah kontrol lagi. Tiba-tiba di tahun 2024 ini pasien komplain tidak bisa ereksi,” jelas Aziz.

Anda mungkin juga suka...